Minggu, 05 Desember 2010
Kisah Nyata Gadis berumur 10 tahun bernama Bar`ah
Ini adalah kisah gadis berumur 10 tahun bernama Bar`ah, yang orangtuanya dokter dan telah pindah ke Arab Saudi untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Pada usia ini, Bar `ah menghafal seluruh Al Qur’an dengan tajweed, dia sangat cerdas dan
gurunya mengatakan bahwa dia sudah maju untuk anak seusianya.
Keluarganya kecil dan berkomitmen untuk Islam dan ajaran-ajarannya … . hingga suatu hari ibunya mulai merasa sakit perut yang parah dan setelah beberapa kali diperiksakan diketahuilah ibu bar’ah menderita kanker, dan kanker ini sudah dalam keadaan stadium akhir/kronis.
Ibu bar’ah berfikir untuk memberitahu putrinya, terutama jika ia terbangun suatu hari dan
tidak menemukan ibunya di sampingnya … dan inilah ucapan ibu bara’ah kepadanya “Bar`ah aku akan pergi ke surga di depan Anda, tapi aku ingin kamu selalu membaca Al-Quran dan menghafalkannya setiap hari karena Ia akan menjadi pelindungmu kelak… “
Gadis kecil itu tidak benar-benar mengerti apa yang ibunya berusaha beritahukan ,
Tapi dia mulai merasakan perubahan keadaan ibunya, terutama ketika ia mulai dipindahkan ke rumah sakit untuk waktu yang lama. Gadis kecil ini menggunakan waktu sepulang sekolahnya untuk menjenguk ibunya ke rumah sakit dan membaca Quran untuk ibunya sampai malam sampai ayahnya datang dan membawanya pulang.
Suatu hari fihak rumah sakit memberitahu ayah bar’ah bahwa kondisi istrinya itu sangat buruk dan ia perlu datang secepat dia bisa melalui telfon, sehingga ayah bar’ah menjemput Bar `ah dari sekolah dan menuju ke rumah sakit. Ketika mereka tiba di depan rumah sakit ia memintanya untuk tinggal di mobil … sehingga ia tidak akan shock jika ibunya meninggal dunia.
Ayah keluar dari mobilnya, dengan penuh air mata di matanya, ia menyeberang jalan untuk masuk rumah sakit, tapi tiba-tiba datang sebuah mobil melaju kencang dan menabrak ayah bar’ah dan ia meninggal seketika di depan putrinya itu…tak terbayangkan ..tangis gadis kecil ini pada saat itu…!
Tragedi Bar `ah belum selesai sampai di sini… berita kematian ayahnya yang disembunyikan dari ibu bar’ah yang masih opname di rumah sakit, namun setelah lima hari semenjak kematian suaminya akhirnya ibu bar’ah meninggal dunia juga. Dan kini gadis kecil ini sendirian tanpa kedua orangtuanya , dan oleh orangtua teman-teman sekolah bar’ah memutuskan untuk mencarikan kerabatnya di Mesir, sehingga kerabatnya bisa merawatnya.
Tak berapa lama tinggal di mesir gadis kecil Bar `ah mulai mengalami nyeri mirip dengan ibunya dan oleh keluarganya ia lalu di periksakan , dan setelah beberapa kali tes di dapati bar’ah juga mengidap kanker … tapi sungguh mencengangkan kala ia di beritahu kalau ia menderita kanker….inilah perkataan bar’ah kala itu: “Alhamdu lillah, sekarang aku akan bertemu dengan kedua orang tua saya.”
Semua teman-teman dan keluarga terkejut. Gadis kecil ini sedang menghadapi musibah yang bertubi-tubi dan dia tetap sabar dan ikhlas dengan apa yang ditetapkan Allah untuknya!…..Subhanallah
Orang-orang mulai mendengar tentang Bar `ah dan ceritanya, dan Saudi memutuskan untuk mengurus nya … ia mengirimnya ke Inggris untuk pengobatan penyakit ini.
Hari-hari terlewati dan kanker mulai menyebar di seluruh tubuhnya, para dokter memutuskan untuk mengamputasi kakinya, dan ia telah bersabar dengan apa yang ditetapkan Allah baginya … tapi beberapa hari setelah operasi amputasi kakinya kanker sekarang menyebar ke otaknya, lalu oleh dokter memutuskan untuk melakukan operasi otak … dan bar’ah berada di sebuah rumah sakit di Inggris menjalani perawatan sebelum akhirnya meninggal dunia...innalillahi wa inna ilaihi roji'un...
sedikit pencerahan tentang “menjadi diri sendiri”
Ilmu genetika mengajarkan bahwa Anda adalah Anda sendiri, sebagai hasil dari 24 kromosom yang di curakan ayah Anda dan 24 kromosom lagi oleh ibu Anda. Ke-48 kromosom tersebut berisi segala sesuatu yang menentukan warisan siapakah Anda sebenar-nya. Amran Scheinfeld dalam bukunya, You and Heredity, mengatakan, “Dalam setiap kromosom itu terdapat ratusan gene dan dalam kasus tertentu, sebuah gen akan mampu mengubah kehidupan seseorang.” Kita ini diciptakan dengan sangat mengesankan dan menakjubkan. Setelah ibu dan ayah bertemu dan melakukan pembuahan, hanya ada satu kemungkinan dari 300.000.000.000 yang lahir. Dan, itulah Anda. Dengan kata lain bila Anda mempunyai saudara kandung sebanyak 300.000.000.000, maka tak seorang pun yang sama persis dengan Anda. Amran melanjutkan, “Anda adalah diri sendiri di dunia ini.”
Sementara Dale Carnegie mengatakan, “Anda adalah sesuatu yang baru di dunia ini. Tak pernah terjadi sebelumnya, sejak dunia ini diciptakan, seseorang yang benar-benar sama dan sempurna dengan Anda, dan sampai dunia akhirnya nanti berhenti, tak akan lahir lagi seseorang yang sama dengan Anda.”
Dalam Islam, konsep ‘kesendirian’ merupakan acuan utama dari perintah untuk beramal. Artinya, manusia harus memperbanyak amalnya karena kelak ia akan dihisab secara sendiri-sendiri. Orang lain tidak bisa memberi manfaat, hanya amalnya yang menentukan. Memang, kita perlu bekerja sama dengan orang lain, tapi itu hanya alat bantu saja dan bukan alat untuk melimpahkan dosa atau mengurangi tanggung jawab pribadi.
Itu pula isyarat nyata dari Allah, bahwa syetan sekalipun yang hobinya menjerumuskan manusia, kelak tak akan mau bertanggung jawab. “(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaithan ketika dia berkata kepada manusia: “Kafirlah kamu “, maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata:” Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan Semesta Alam.”(QS. Al-Hasyr: 16). Lalu bagaimana akibatnya, “Maka adalah kesudahannya, bahwa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang zalim.” (Qs. Al-Hasyr: 17).
Semangat menjadi diri sendiri bukan berarti menafikkan keteladanan. Tapi meneladani orang lain tak berarti Anda memindahkan kepribadian orang lain tersebut pada cetakan kepribadian Anda. Sesungguhnya apabila seseorang keluar dari pembawaan wataknya, dan memisahkan dirinya dari tabiat akal dan jiwanya yang tidak ada penyimpangan di dalamnya, merupakan suatu perkara yang akan merusak kehidupan orang tersebut dan menimbulkan goncangan-goncangan dalam tingkah lakunya. Anda mungkin sudah mendengar tentang kisah seekor gagak yang tertarik untuk berjalan di atas tanah, akibatnya ia tidak dapat melangkah sebagaimana yang ia inginkan, dan tidak dapat terbang sebagaimana ia diciptakan.
Sesungguhnya sangat sulit sekali bagi manusia walau bagaimana pun ia berusaha, untuk menjadi yang lain dari dirinya. Dale Carnegie mengisahkan, “Saya bertanya kepada direktur Socony Vacuum Oil Company tentang kesalahan paling besar yang dilakukan oleh orang-orang yang melamar pekerjaan.” Ia menjawab, “Kesalahan yang paling besar dari pelamar pekerjaan adalah mereka tidak mau menjadi diri mereka sendiri. Bukannya mereka mengemukakan ide-ide mereka dengan jujur, tetapi kadangkala malahan mencoba memberikan jawaban yang menurut perkiraan mereka kita inginkan. Tentu saja mereka gagal, karena tak seorang pun yang ingin mempunyai karyawan yang tidak jujur dan palsu.”
Menjadi diri sendiri artinya kita mengoptimalkan segala potensi diri yang dikaruniakan Allah kepada kita. Bahkan dalam potensi-potensi itu ada berbagai tanda-tanda kekuasaan Allah. Allah SWT berfirman, ”Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?” (Qs. Fushilat: 53).
William James, seorang ahli juga, pernah mengatakan bahwa, “Seandainya kita mengukur diri kita dengan apa yang seharusnya kita berkembang menurut pembawaan kita, maka akan jelaslah bagi kita bahwa kita ini hanya setengah sadar. Atau dengan kata lain, kita hanya menggunakan sebagian kecil dari sumber-sumber kemampuan fisik dan mental kita. Sebenarnya banyak kekuatan lain yang bermacam-macam yang kita miliki, namun kita tak menyadarinya. Masih banyak bermacam-macam kemampuan yang gagal kita manfaatkan.”
Dalam tradisi interaksi antara Rasulullah dengan para sahabat, sering kita dapati Rasulullah sengaja memancing kemandirian para sahabat untuk mengemukakan pendapat. Tentunya hanya untuk hal-hal yang belum turun wahyu. Seperti yang terjadi tatkala beliau bermusyawarah dengan para sahabat tentang tawanan perang Badr, maka para sahabat mengemukakan pendapatnya masing-masing sesuai dengan apa yang dianggap benar.
Abu Bakar misalnya, mengemukakan agar tawanan itu diampuni, Rasulullah SAW. Abu Bakar beliau samakan dengan Nabi Ibrahim AS, yang berkata mengenai kaumnya, “Maka barang siapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barang siapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Ibrahim:36)
Sementara Umar, beliau serupakan dengan Nabi Nuh AS, yang telah berkata mengenai kaum-nya, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir.” (Qs. Nuh: 26-27).
Sangat tampak dalam kisah di atas bahwa kedua sahabat tersebut masing-masing mengemukakan pendapat yang mereka anggap benar, sebagaimana ditunjukan oleh pikirannya yang bebas dan perbedaannya yang khusus dalam memecahkan masalah. Itulah kemandirian. Kemandirian itu bahkan bermuara kepada fitrah manusia yang bersih. Yang tidak mau menjilat-jilat dan mendustai nuraninya sendiri. “(Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu…” (Qs. Ar-Ruum: 30)
Yakinlah bahwa iri hati adalah kebodohan. Dan, kepalsuan itu adalah bunuh diri. Mestinya orang rela dan bersyukur atas apa yang dimilikinya sebagaimana Allah telah menentukan baginya. Di atas hamparan dunia yang luas dan begitu subur ini, tak akan ada biji jagung yang tumbuh baik tanpa ditanam dan dipelihara dengan baik pula. Kekuatan yang ada pada seseorang adalah sesuatu yang baru, alamiah dan tak seorang lain pun yang tahu apa yang dapat dilakukannya. Dan, si empunya tak akan menyadari sebelum ia mencobanya.
Semua potensi itu bisa diasah, dengan berbagai macam cara yang terus berkembang, dari model pelatihan hingga disiplin ilmu yang sudah permanen, dari berguru hingga belajar sendiri. Maka, tunggu apalagi. Segera kenali diri, gali potensi, dan jadilah diri kita sendiri yang jujur dan berani bertanggung jawab. Wallahu’alam
Oleh : Raindraze Rahma
Sementara Dale Carnegie mengatakan, “Anda adalah sesuatu yang baru di dunia ini. Tak pernah terjadi sebelumnya, sejak dunia ini diciptakan, seseorang yang benar-benar sama dan sempurna dengan Anda, dan sampai dunia akhirnya nanti berhenti, tak akan lahir lagi seseorang yang sama dengan Anda.”
Dalam Islam, konsep ‘kesendirian’ merupakan acuan utama dari perintah untuk beramal. Artinya, manusia harus memperbanyak amalnya karena kelak ia akan dihisab secara sendiri-sendiri. Orang lain tidak bisa memberi manfaat, hanya amalnya yang menentukan. Memang, kita perlu bekerja sama dengan orang lain, tapi itu hanya alat bantu saja dan bukan alat untuk melimpahkan dosa atau mengurangi tanggung jawab pribadi.
Itu pula isyarat nyata dari Allah, bahwa syetan sekalipun yang hobinya menjerumuskan manusia, kelak tak akan mau bertanggung jawab. “(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaithan ketika dia berkata kepada manusia: “Kafirlah kamu “, maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata:” Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan Semesta Alam.”(QS. Al-Hasyr: 16). Lalu bagaimana akibatnya, “Maka adalah kesudahannya, bahwa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang zalim.” (Qs. Al-Hasyr: 17).
Semangat menjadi diri sendiri bukan berarti menafikkan keteladanan. Tapi meneladani orang lain tak berarti Anda memindahkan kepribadian orang lain tersebut pada cetakan kepribadian Anda. Sesungguhnya apabila seseorang keluar dari pembawaan wataknya, dan memisahkan dirinya dari tabiat akal dan jiwanya yang tidak ada penyimpangan di dalamnya, merupakan suatu perkara yang akan merusak kehidupan orang tersebut dan menimbulkan goncangan-goncangan dalam tingkah lakunya. Anda mungkin sudah mendengar tentang kisah seekor gagak yang tertarik untuk berjalan di atas tanah, akibatnya ia tidak dapat melangkah sebagaimana yang ia inginkan, dan tidak dapat terbang sebagaimana ia diciptakan.
Sesungguhnya sangat sulit sekali bagi manusia walau bagaimana pun ia berusaha, untuk menjadi yang lain dari dirinya. Dale Carnegie mengisahkan, “Saya bertanya kepada direktur Socony Vacuum Oil Company tentang kesalahan paling besar yang dilakukan oleh orang-orang yang melamar pekerjaan.” Ia menjawab, “Kesalahan yang paling besar dari pelamar pekerjaan adalah mereka tidak mau menjadi diri mereka sendiri. Bukannya mereka mengemukakan ide-ide mereka dengan jujur, tetapi kadangkala malahan mencoba memberikan jawaban yang menurut perkiraan mereka kita inginkan. Tentu saja mereka gagal, karena tak seorang pun yang ingin mempunyai karyawan yang tidak jujur dan palsu.”
Menjadi diri sendiri artinya kita mengoptimalkan segala potensi diri yang dikaruniakan Allah kepada kita. Bahkan dalam potensi-potensi itu ada berbagai tanda-tanda kekuasaan Allah. Allah SWT berfirman, ”Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?” (Qs. Fushilat: 53).
William James, seorang ahli juga, pernah mengatakan bahwa, “Seandainya kita mengukur diri kita dengan apa yang seharusnya kita berkembang menurut pembawaan kita, maka akan jelaslah bagi kita bahwa kita ini hanya setengah sadar. Atau dengan kata lain, kita hanya menggunakan sebagian kecil dari sumber-sumber kemampuan fisik dan mental kita. Sebenarnya banyak kekuatan lain yang bermacam-macam yang kita miliki, namun kita tak menyadarinya. Masih banyak bermacam-macam kemampuan yang gagal kita manfaatkan.”
Dalam tradisi interaksi antara Rasulullah dengan para sahabat, sering kita dapati Rasulullah sengaja memancing kemandirian para sahabat untuk mengemukakan pendapat. Tentunya hanya untuk hal-hal yang belum turun wahyu. Seperti yang terjadi tatkala beliau bermusyawarah dengan para sahabat tentang tawanan perang Badr, maka para sahabat mengemukakan pendapatnya masing-masing sesuai dengan apa yang dianggap benar.
Abu Bakar misalnya, mengemukakan agar tawanan itu diampuni, Rasulullah SAW. Abu Bakar beliau samakan dengan Nabi Ibrahim AS, yang berkata mengenai kaumnya, “Maka barang siapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barang siapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Ibrahim:36)
Sementara Umar, beliau serupakan dengan Nabi Nuh AS, yang telah berkata mengenai kaum-nya, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir.” (Qs. Nuh: 26-27).
Sangat tampak dalam kisah di atas bahwa kedua sahabat tersebut masing-masing mengemukakan pendapat yang mereka anggap benar, sebagaimana ditunjukan oleh pikirannya yang bebas dan perbedaannya yang khusus dalam memecahkan masalah. Itulah kemandirian. Kemandirian itu bahkan bermuara kepada fitrah manusia yang bersih. Yang tidak mau menjilat-jilat dan mendustai nuraninya sendiri. “(Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu…” (Qs. Ar-Ruum: 30)
Yakinlah bahwa iri hati adalah kebodohan. Dan, kepalsuan itu adalah bunuh diri. Mestinya orang rela dan bersyukur atas apa yang dimilikinya sebagaimana Allah telah menentukan baginya. Di atas hamparan dunia yang luas dan begitu subur ini, tak akan ada biji jagung yang tumbuh baik tanpa ditanam dan dipelihara dengan baik pula. Kekuatan yang ada pada seseorang adalah sesuatu yang baru, alamiah dan tak seorang lain pun yang tahu apa yang dapat dilakukannya. Dan, si empunya tak akan menyadari sebelum ia mencobanya.
Semua potensi itu bisa diasah, dengan berbagai macam cara yang terus berkembang, dari model pelatihan hingga disiplin ilmu yang sudah permanen, dari berguru hingga belajar sendiri. Maka, tunggu apalagi. Segera kenali diri, gali potensi, dan jadilah diri kita sendiri yang jujur dan berani bertanggung jawab. Wallahu’alam
Oleh : Raindraze Rahma
Kamis, 02 Desember 2010
ETIKA PROFESI DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI IT
Kode etik profesi Informatikawan merupakan bagian dari etika profesi.Kode etik profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas,mempertegas dan merinci norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma terebut sudah tersirat dalam etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang profesional. Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok. Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah :
1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan
3. Mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.
Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang khususnya bidang teknologi informasi.Kode etik sangat dibutuhkan dalam bidang TI karena kode etik tersebut dapat menentukan apa yang baik dan yang tidak baik serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan oleh IT-er itu dapat dikatakan bertanggung jawab atau tidak. Pada jaman sekarang banyak sekali orang di bidang TI menyalahgunakan profesinya untuk merugikan orang lain, contohnya hacker yang sering mencuri uang,password leat computer dengan menggunakan keahlian mereka. Contoh seperti itu harus dijatuhi hukuman yang berlaku sesuai dengan kode etik yang telah disepakati. Dan banyak pula tindakan kejahatan dilakukan di internet selain hacker yaitu cracker, dll. Oleh sebab itu kode etik bagi pengguna internet sangat dibutuhkan pada jaman sekarang ini.
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah :
1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk di dalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok / lembaga / institusi lain.
3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya.
4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.
5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.
6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.
7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumber daya (resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku di masyarakat internet umumnya dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala muatan / isi situsnya.
9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan teguran secara langsung.
Dan walaupun sudah ada kode etik diatas tetapi tidak semua para pengguna internet dan IT-er mematuhi kode etik tersebut diatas. Selain itu juga sanksi UU Teknik Informatika bagi para pelanggar kode etik profesi dalam bidang TI belum begitu tegas dan jelas.
1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan
3. Mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.
Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang khususnya bidang teknologi informasi.Kode etik sangat dibutuhkan dalam bidang TI karena kode etik tersebut dapat menentukan apa yang baik dan yang tidak baik serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan oleh IT-er itu dapat dikatakan bertanggung jawab atau tidak. Pada jaman sekarang banyak sekali orang di bidang TI menyalahgunakan profesinya untuk merugikan orang lain, contohnya hacker yang sering mencuri uang,password leat computer dengan menggunakan keahlian mereka. Contoh seperti itu harus dijatuhi hukuman yang berlaku sesuai dengan kode etik yang telah disepakati. Dan banyak pula tindakan kejahatan dilakukan di internet selain hacker yaitu cracker, dll. Oleh sebab itu kode etik bagi pengguna internet sangat dibutuhkan pada jaman sekarang ini.
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah :
1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk di dalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok / lembaga / institusi lain.
3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya.
4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.
5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.
6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.
7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumber daya (resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku di masyarakat internet umumnya dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala muatan / isi situsnya.
9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan teguran secara langsung.
Dan walaupun sudah ada kode etik diatas tetapi tidak semua para pengguna internet dan IT-er mematuhi kode etik tersebut diatas. Selain itu juga sanksi UU Teknik Informatika bagi para pelanggar kode etik profesi dalam bidang TI belum begitu tegas dan jelas.
Langganan:
Postingan (Atom)